Thursday 25 February 2010

MENGENANG SANG KEKASIH..MUHAMMAD SAW

Allah SWT berfirman dalam Surat ke-8. Al Anfaal ayat 27-28 :”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.”



Firman Allah dalam Surat ke-33. Al Ahzab ayat 21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah



Ya Nabi ... Salam 'Alaika….. Ya Rasul... Salam 'Alaika

Yaa Nabi salaam 'alaika

yaa Rasul salaam 'alaika

yaa Habiib salam 'alaika

sholawattullah 'alaika



Asyroqol badru 'alainaa

fakhtafat minhul buduuru

mitsla husnik maa ro-ainaa

qoththu yaa wajhas suruuri



Kembali ke Koor.



Anta syamsun anta badrun

Anta nuurun fauqo nuuri

Anta iksiiru wa ghooli

Anta misbaahus-shuduuri



Yaa habiibi yaa Muhammad

yaa 'aruusal khoofiqoini

yaa muayyad yaa mumajjad

yaa imaamal qiblataini



Dahulu di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek tua penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar, setelah berjalan kaki cukup jauh.

Usai berjualan, ia pergi ke masjid Agung di kota itu. Ia berwudhu, masuk masjid, dan melakukan shalat Zhuhur. Setelah membaca wirid sekedarnya, ia keluar masjid dan membungkuk-bungkuk di halaman masjid. Ia mengumpulkan dedaunan yang berceceran di halaman masjid. Selembar demi selembar dikaisnya. Tidak satu lembar pun ia lewatkan. Tentu saja agak lama ia membersihkan halaman masjid dengan cara itu. Padahal matahari Madura di siang hari sungguh menyengat. Keringatpun menetes membasahi sekujur tubuhnya.



Banyak pengunjung masjid jatuh iba kepadanya. Pada suatu hari Takmir masjid memutuskan untuk membersihkan dedaunan itu sebelum perempuan tua itu datang. Pada hari itu, ia datang dan langsung masuk masjid. Usai salat, ketika ia ingin melakukan pekerjaan rutinnya, ia terkejut. Tidak ada satu pun daun terserak di situ. Ia kembali lagi ke masjid dan menangis dengan keras.



Ia mempertanyakan mengapa daun-daun itu sudah disapukan sebelum kedatangannya. Orang-orang menjelaskan bahwa mereka kasihan kepadanya.



"Jika kalian kasihan kepadaku," kata nenek itu, "Berikan kesempatan kepadaku untuk membersihkannya."



Singkat cerita, nenek itu dibiarkan mengumpulkan dedaunan itu seperti biasa. Seorang kiai terhormat diminta untuk menanyakan kepada perempuan itu mengapa ia begitu bersemangat membersihkan dedaunan itu. Perempuan tua itu mau menjelaskan sebabnya dengan dua syarat: pertama, hanya Kiai yang mendengarkan rahasianya; kedua, rahasia itu tidak boleh disebarkan ketika ia masih hidup. Sekarang perempuan tua luar biasa itu telah berpulang, dan Anda dapat mendengarkan rahasianya.



"Saya ini perempuan bodoh, pak Kiai," tuturnya. "Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan. Saya tidak mungkin selamat pada hari akhirat tanpa syafaat Kanjeng Nabi Muhammad saw."



"Setiap kali saya mengambil selembar daun, saya ucapkan satu salawat kepada Rasulullah. Kelak jika saya mati, saya ingin Kanjeng Nabi menjemput saya. Biarlah semua daun itu bersaksi bahwa saya membacakan salawat kepadanya."



Kisah yang diceriterakan oleh seorang Kiai Madura, D. Zawawi Imran, ini bisa membuat bulu kuduk kita merinding.



Perempuan tua dari kampung itu bukan saja mengungkapkan cinta Rasul dalam bentuknya yang tulus. Ia juga menunjukkan kerendahan hati, kehinaan diri, dan keterbatasan amal dihadapan Allah swt. Lebih dari itu, ia juga memiliki kesadaran spiritual yang luhur: Ia tidak dapat mengandalkan amalnya. Ia sangat bergantung pada rahmat Allah.



Dan siapa lagi yang menjadi rahmat semua alam selain Rasulullah saw?



Allah huma sholi ala sayidinna Muhammad wa ala alaihi sayidinna Muhammad.



Rasulullah Shallallahu alaihi wa alihi 'wa sallam merupakan makhluk yang paling mulia di sisi Allah. Bahkan Allah tidak menciptakan makhluk yang lebih dicintai dari Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Ini merupakan suatu hal yang pasti dan disepakati tanpa ada keraguan sama sekali. Bahkan merupakan suatu ijma' ulama ahli sunnah wal jama'ah bahwa "Tanah yang menghimpit jasad Rasulullah di dalam kuburnya, merupakan tanah yang paling mulia, bahkan lebih mulia dari surga, arsyi dan kursy".

Maka betapa Allah ta'ala mendidik ummat untuk mengagungkan dan menghormati kekasih dan utusannya ini, sehingga Allah menurunkan banyak ayat di dalam AlQuran yang isinya memuji Rasulullah dan menunjukkan betapa tinggi kedudukan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

Firman Allah : "Sungguh engkau (wahai Muhammad) berada di atas suatu budi pekerti yang amat luhur". Padahal yang mengajarkan budi pekerti kepada ArRasul tidak lain dan tidak bukan adalah Allah Ta'ala, bersabda Rasulullah : "Tuhan ku telah mengajarkan akhlak dan adab kepadaku, dan sangat sempurna di dalam mendidikku". Berkata 'Aisyah : "Akhlak Rasulullah adalah AlQuran".

Maka di bulan Rabiul Awwal yang agung ini, haruslah seorang mu'min mengagungkan bulan yang mulia ini, sebagai lambang pengagungannya terhadap Rasul. Sebab bulan ini merupakan bulan kelahirannya Rasulullah.

Di dalam hadist disebutkan akan sikap Rasulullah terhadap hari kelahirannya, sehingga disebutkan bahwasanya Beliau ditanya mengapa berpuasa di hari senin ? Maka dijawab : "Di hari senin itulah aku dilahirkan dan diutus oleh Allah Ta'ala". Rasul pun merayakan hari kelahirannya sendiri.

Ulama di dalam menjelaskan hadist ini mengatakan bahwa perayaan atas kelahiran Rasulullah merupakan hal yang telah dilakukan sejak masa beliau bahkan oleh beliau sendiri, akan tetapi cara merayakannyalah yang berbeda. Sehingga Rasul merayakannya dengan berpuasa, ada pula yang merayakannya dengan memberi makan kepada orang banyak, ada pula yang merayakannya dengan berdzikir dan bersolawat kepada beliau. Yang jelas bahwa kegembiraan dengan kelahiran Nabi Muhammad merupakan hal yang dianjurkan dalam islam. Allah berfirman : "Katakanlah (wahai Muhammad) bahwa dengan karunia dan rahmat Allah, maka bergembiralah dengan hal tersebut". Dan tanpa diragukan bahwa Rasul merupakan rahmat Allah yang terbesar, "Dan tidaklah kami mengutusmu (wahai Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi sekalian Alam".

Adapun pujian terhadap Nabi Muhammad merupakan satu hal yang dilakukan oleh sahabat bahkan di hadapan Rasulullah. Di banyak hadist disebutkan bahwa banyak orang orang dan penyair yang datang kepada Rasul dan mengucapkan syair yang berisikan pujian terhadap Rasulullah, maka Rasul pun menyambut mereka dan menghormati mereka serta menyambut baik atas pujian mereka. Sebab beliau tahu bahwa mereka melakukan hal tersebut untuk mendapatkan ridho beliau, yang mana mencari ridho Rasul merupakan jalan untuk mendapatkan keridhoan Allah ta'ala. Dan mereka para sahabat Rasulullah, bagaimana mereka tidak memuji Rasulullah, sedangkan Allah sendiri memuji ArRasul shallallahu alaihi wasallam.

Kegembiraan terhadap kelahiran Rasul merupakan hal yang baik di dalam syariat, bahkan mengenang kisah kelahiran Nabi atau Rasul merupakan sesuatu yang dicontohkan oleh Allah dalam AlQuran. Sehingga di dalam AlQuran Allah menceritakan tentang kelahiran Nabi Isa alaihi salam, juga tentang kelahiran Nabi Musa alaihi salam. Yang mana Allah menceritakan itu semua secara mendetail. Apabila Allah menceritakan kisah kelahiran mereka para Nabi, maka mengapa kita tidak boleh mengenang kisah kelahiran Pemimpin sekalian Nabi dan Rasul ?

Rasulullah menceritakan bahwa Allah ta'ala meringankan adzab terhadap Abu Lahab di neraka pada setiap hari senin, di karenakan kegembiraannya atas kelahiran Nabi Muhammad sehingga ia membebaskan budaknya yang bernama Ummu Aiman yang membawa kabar gembira tersebut kepadanya. Hadist ini disebutkan di dalam Sohih al Bukhori. Padahal Abu Lahab adalah seorang yang kafir yang disebutkan akan kebinasaannya di dalam AlQuran, sehingga turun surat khusus untuk menceritakan tentang kebinasaannya. Akan tetapi Allah tidak melupakan kegembiraannya dengan kelahiran Nabi Muhammad hingga meringankan adzab baginya setiap hari senin, hari kelahiran Rasulullah.



Maka bagaimana halnya dengan seorang hamba yang mu'min, yang seumur hidupnya bergembira dengan kelahiran Rasulullah dan meninggal dalam keadaan Islam ? Pastilah derajat yang besar bagi mereka, firman Allah : "Katakanlah (hai Muhammad) bahwa dengan karunia dan rahmat Allah, maka bergembiralah dengan hal itu, itu (kegembiraan kalian) lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan". Kegembiraan dengan rahmat dan karunia Allah dituntut oleh AlQuran, dan kegembiraan tersebut lebih mahal dan lebih berharga dari apa yang dikejar kejar dan dikumpulkan manusia baik itu harta ataupun kedudukan.



Rasulullah saw adalah Teladan Suci umat manusia ...



KEINDAHAN BICARA :

Nabi selalu berbicara sangat jelas sehingga setiap orang yang mau menghitung jumlah kata kata beliau akan bisa menghitungnya (riwayat Aishah -Sahih Bukhari). Sekali pada suatu saat Nabi berdiri dan memberikan kutbah di mana beliau menceritakan tentang seorang manusia yang akan diperiksa di alam kubur sesudah matinya. Ketika beliau menyampaikan kutbah itu, semua orang beriman menangis dan mencucurkan air mata. (riwayat Asma bin Abubakar -Shahih Bukhari).



KESABARANNYA:

Seorang Arab gurun membuang air kecil (urinasi) di masjid Nabi. Maka orang orang pun berdiri dan akan memarahinya. Tetapi dengan tenang Nabi berkata kepada mereka: "Biarkankan ia hingga selesai dan ambillah seember air dan siramlah ke tanah yang terkena najis itu". (riwayat abu-Hurairah-Shahih Bukhari).



Sekali waktu Anas bin Malik berjalan bersama sama dengan nabi, yang pada waktu itu kebetulan nabi memakai "burd najrani" (mantel) yang tebal yang dipakaikan disekitar bahu beliau. Seorang Arab gurun datang menghampiri beliau dan menarik mantel itu. "Aku melihat goresan pada leher beliau karena perbuatan orang itu. Orang Arab gurun itu berkata, "hai Muhammad, berikan kekayaaan Tuhan yang kamu miliki kepadaku". Nabi melihat kearah orang itu dan tersenyum dan kemudian beliau menginstrusikan untuk memberikan sesuatu kepada orang itu.



KESEDERHANAANNYA:

Menurut Aisyah, "Nabi biasa memperbaiki sepatunya sendiri, menjahit bajunya sendiri dan mengerjakan pekerjaan pekerjaan lainnya sendiri.Beliau bagaikan orang biasa seperti lainnya yang memerah susu kambing dan bermacam macam pekerjaan rumah lainnya". (riwayat Aishah -hadith Tirmidhi).



Pada suatu saat Nabi tidak mendapatkan makanan apa apa di rumahnya kecuali cuka, maka beliau pun memakan sepotong roti gandum di dengan cuka dan berkata "Lauk yang paling nikmat adalah cuka ini ". Nabi tidak pernah mengkritik makanan. (Abu Hurairah-Sahih Bukhari).

Aisyah berkata "Kami biasa melampaui dua atau tiga bulan dimana tidak ada api yang di nyalakan (makanan) di dapur Nabi, yang kami makan hanyalah air dan korma. Pada saat Nabi meninggal dunia hanya sepotong roti yang ada di laci makan ku, serta tempat tidur yang biasa dipakai oleh Nabi yang terbuat dari kulit yang diisi serat serat." (riwayat Aishah-sahih Bukhari).



KERENDAHAN-HATI:

Tidak ada seorangpun pernah melihat dua orang berjalan di belakang Nabi pada saat bersamaan (Riwayat Abdullah ibn Amr-hadith Abu Dawud). Menurut Jabir, Nabi tidak pernah mengatakan "tidak" pada permintaan apapun (riwayat Jabir -shahih Bukhari dan Muslim). Kalau dihadapkan pada dua pilihan Nabi akan memilih yang paling mudah yang tidak dilarang oleh Allah swt. Kalau hal itu hanya menimbulkan dosa, Nabi tidak akan mendekatinya. (riwayat Aishah -shahih Bukhari).



Abdullah ibn Masud bercerita pada saat perang Badr, di mana satu onta harus dikendarai bergantian oleh Abu Lubabah, Ali bin Abi Talib dan Nabi sendiri. Ketika giliran Nabi yang harus berjalan, dua sahabat itu berkata ke Nabi "Engkau kendarai onta dan kami akan berjalan sebagai gantinya". Nabi menjawab "kamu berdua tidak lebih kuat dari aku ,dan tidak juga aku kurang menginginkan pahala di banding kamu". (Riwayat Abdullah ibn Masud- hadith Ahmad ibn Hanbal).



Karena itu hendaknya di bulan kelahiran Rasul yang mulia ini, hendaknya kita memperkuat hubungan kita dengan Rasulullah, dengan menghidupkan sunnah beliau, mengenal riwayat hidup beliau, menanamkan kecintaan terhadap beliau dalam lubuk hati kita serta keluarga kita, menjadikan Rasulullah sebagai idola yang tertinggi dan paling dekat dengan umat islam, serta memperbanyak solawat kepada beliau. (JR

DASAR HUKUM PERAYAAN KELAHIRAN NABI

Oleh Arief Suryadi



Allah merayakan hari kelahiran para Nabi Nya
• Firman Allah : “(Isa berkata dari dalam perut ibunya) Salam sejahtera atasku, di hari kelahiranku, dan hari aku wafat, dan hari aku dibangkitkan” (QS Maryam 33)
• Firman Allah : “Salam Sejahtera dari kami (untuk Yahya as) dihari kelahirannya, dan hari wafatnya dan hari ia dibangkitkan” (QS Maryam 15)
• Rasul saw lahir dengan keadaan sudah dikhitan (Almustadrak ala shahihain hadits no.4177)
• Berkata Utsman bin Abil Ash Asstaqafiy dari ibunya yg menjadi pembantunya Aminah ra bunda Nabi saw, ketika Bunda Nabi saw mulai saat saat melahirkan, ia (ibu utsman) melihat bintang bintang mendekat hingga ia takut berjatuhan diatas kepalanya, lalu ia melihat cahaya terang benderang keluar dari Bunda Nabi saw hingga membuat terang benderangnya kamar dan rumah (Fathul Bari Almasyhur juz 6 hal 583)... See More
• Ketika Rasul saw lahir kemuka bumi beliau langsung bersujud (Sirah Ibn Hisyam)
• Riwayat shahih oleh Ibn Hibban dan Hakim bahwa Ibunda Nabi saw saat melahirkan Nabi saw melihat cahaya yg terang benderang hingga pandangannya menembus dan melihat Istana Istana Romawi (Fathul Bari Almasyhur juz 6 hal 583)
• Malam kelahiran Rasul saw itu runtuh singgasana Kaisar Kisra, dan runtuh pula 14 buah jendela besar di Istana Kisra, dan Padamnya Api di Kekaisaran Persia yg 1000 tahun tak pernah padam. (Fathul Bari Almasyhur juz 6 hal 583)

Kenapa kejadian kejadian ini dimunculkan oleh Allah swt?, kejadian kejadian besar ini muncul menandakan kelahiran Nabi saw, dan Allah swt telah merayakan kelahiran Muhammad Rasulullah saw di Alam ini, sebagaimana Dia swt telah pula membuat salam sejahtera pada kelahiran Nabi nabi sebelumnya.

Rasulullah saw memuliakan hari kelahiran beliau saw
Ketika beliau saw ditanya mengenai puasa di hari senin, beliau saw menjawab : “Itu adalah hari kelahiranku, dan hari aku dibangkitkan” (Shahih Muslim hadits no.1162).